Flower

Flower
Flower from Botanical Garden

Rabu, 05 Desember 2012

contoh resensi buku


Resensi Buku oleh Evita H Kelas XI PS 2
Judul Buku                  : Refrain
Pengarang                  : Winna Efendi
Penerbit                       : Gagas Media Cetakan ke 1
Kota Tempat Terbit     : Jakarta Selatan
Tahun Terbit                : 2009
Tebal                           : 318 Halaman
Harga                          : Rp. 35.000,00
a.    Tema : Antara Persahabatan dan Cinta
b.    Tokoh dan Perwatakan :
·         Nata : Bernama asli Nathael Wirawan teman kecil sekaligus sahabat buat Niki sampai di suatu hari Nata sangat sayang kepada Niki. Dia seorang laki-laki yang sangat penyang, pecinta musik, selalu ada di saat Niki senang maupun sedih, Selalu berkomentar pedas kepada Niki
·         Niki : Bernama asli Nikola teman kecil Nata, sangat membutuhkan Nata, dia seorang perempuan yang tadinya tangguh dan cuek, namun setelah menginjak remaja berubah menjadi anak yang memerhatikan bentuk tubuh dan penampilan, fans berat Vidia Rossa yang tak lain mamahnya anna
·         Anna : Bernama asli Annalise sahabat baru Nata dan Niki, menyukai fotografis, anak dari Vidia Rossa Roberts seorang model terkenal, tetapi sangat kesepian dan menginginkan kasih sayang dari mamanya
·         Helena : Seorang perempuan yang selalu up-to-date dengan gaya fashion, gadis terpopuler di sekolah dan merupakan bagian dari anggota elite grup pemandu sorak, memaksakan kehendaknya, agak sombong, jahat sama Niki
·         Danny : Bernama asli Danny Wirawan, kakak dari Nathael Wirawan (Nata) cinta monyet Niki, baik, ramah
·         Oliver : Bernama asli Olver Saputra, Pacar Niki, musuh besar Nata, Kapten tim basket SMU Pelita Harapan, pengkianat, kadang baik kadang jahat
·         Kladie : Bernama asli Klaudia, Adik dari Niki, tempat curhat dari Niki, baik, sopan, selalu membantu kakaknya
c.    Alur
Maju


d.    Sudut Pandang
Diaan serba tahu dan diaan terbatas
e.    Gaya Bahasa
Bahasa sehari-hari yang ringan dan tidak begitu baku
f.     Latar
Sekolah, Lapangan Basket, Rumah Anna, Rumah Nata, Rumah Niki, Mall, Bandara

Keunggulan Buku :
Bahasanya yang ringan dan mudah dipahami, cerita keseharian anak remaja yang dialami oleh kebanyakan orang, rumitnya arti persahabatan dan cinta, atau rumitnya seseorang menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari

Kelemahan Buku :
Ceritanya hanya membahas dunia sekolah para remaja yang kini dialami oleh kebanyakan orang, konfliknya yang kurang gereget.

Saran :
Buku ini hanya menceritakan soal perhabatan hanya sebagian kecil dari nilai kehidupan, padahal jika dikembangkan lagi mungkin nilai kehidupannya akan terlihat.

Cover Depan :

Description: Scan10037.JPG



Puisi karya murid


Senja yang Syahdu

Semburat mega merah terpancar di langit
Matahari mulai lelah memancarkan cahayanya
Manusia sudah menutup lembaran hari ini
Kehidupan malam datang
Berganti sinar bulan

Gelap mulai datang  menjelang
Sesekali pekikan burung malam menambah syahdu suasana
Pohon yang tenang ditiup angin
Binatang yang mencari tempat bernaungnya
Dari mencekamnya malam

Kini...
Sempurna hitam yang terlihat
Mata burung hantu yang hanya dapat menerawang
Sebagian manusia sudah terlelap dalam pulau kapuk
Untuk menyiapkan sebongkah energi
Menyambut datangnya hari esok
Mutiara anggun X PS2

Jumat, 09 November 2012

Mendidik, dididik, pendidik, pendidikan

Didik itulah kata dasar dari semua kata seputar didik. Terlihat mudah namun tidak semudah mengucapkan. Setiap orang membutuhkan pendidikan tidak hanya dari dilahirkan bahkan semenjak dari kandungan sudah dilakukan proses pendidikan.
Kita coba bahas yang pertama mendidik. Mendidik adalah tugas utama  kita sebagai orang yang lebih tua dan berpengalaman, meski tidak selalu demikian adanya. Mendidik yakni memberikan arahan, nasihat, panduan tentang apa dan bagaimana seseorang berlaku dalam hidupnya.
Mendidik bayi agar belajar mengenal kehidupan di dunia. Mendidik balita mengetahui cara berjalan, makan, minum, berbicara dll. Mendidik murid SD cara belajar membaca, menulis, berhitung, dst. Mendidik remaja agat tahu bagaimana cara hidup bertanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif. Lantas perlukah mendidik kaum dewasa bahkan manula? Ya, hingga liang lahat sebagai manusia biasa kita perlu diingatkan untuk dididik.
Dididik lebih paham tentang fungsi dan arti kehadiran kita di dunia. Mau ke mana arah jalan yang dipilih untuk hari nanti. Bekal apa yang disiapkan menuju akhirat nanti. Dididik untuk diri, peka, sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain. Hal ini dilakukan oleh pendidik.
Pendidik yang mendidik para terdidik. Waduh....bolak-balik pada kata yang sama, namun dalam maknanya.
 Pendidikan yang dijalani dewasa ini, tentu saja masih harus belajar bagaimana mendidik pendidik dalam pendidikan. Namun tentu tidak hanya tanggung jawab pendidik semata, tetapi juga para pengambil keputusan pendidikan di negeri ini. Seperti beban kurikulum, ujian nasional, pendidikan yang lebih merata di seluruh penjuru tanah air, tawuran pelajar, sinkronisasi materi pelajaran dengan kebutuhan tenaga kerja yang siap pakai, dll. Jadi mari kita belajar lagi agar menjadi pendidik yang tidak sekadar mendidik tapi lebih dari itu. Semoga...

Puisi dari Helena


Penyesalan yang tiada berarti
Karya : Helena Parisianne Irianto

Berlari dan terus berlari
Bergerak melingkar dengan kecepatan yang tak pasti
Dengan arah dan percepatan yang tak pasti pula
Mengarungi galaksi nan-megah ini
Di mana aku?

Kupandang kompas emas itu
Jarumnya terus.. Dan terus berputar tiada henti
Entah mana selatan ataupun utara
Apalagi barat ataupun timur..

Seberkas cahaya tiba-tiba menarikku
Gaya apakah ini? Yang telah menarikku begitu hebatnya
Gaya normal kah?
Entahlah.. Ku pun tak tau jawabannya..


Zaapp.. Listrik dalam otak ku seketika terbangun
Membentuk gelombang-gelombang
Mungkin ukurannya bagai  sehelai benang
Yang hanya dapat diukur dengan mikrometer sekrup

Gelombang itu..
Melukiskan semua kenangan
Kurindukan semua itu..
Andaikan waktu dapat kuputar kembali

Tak akan pernah kusiasiakan
Tak akan pernah kusepelekan
Semua.. Semua perintah..
Semua tugas..  Darinya..

Ahh.. Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?
Apalah artinya semua itu kini
Tak ada.. Tak ada yang dapat ku lakukan..
Kini hanyalah penyesalan yang tak berarti.. Yang tak kan pernah usai

RPP kelas XI Bahasa Indonesia


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah        : SMA INSAN KAMIL BOGOR

Mata Pelajaran       :  Bahasa Indonesia

Kelas / Semester    :  XI / I
Alokasi Waktu        :  2 x 40’
 


Standar Kompetensi     :
1.    Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara
                                       
Kompetensi Dasar        :
1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar
                                       
Nilai-nilai Karakter Bangsa :
Bersahabahat /komunikatif, kreatif, rasa ingin tahu

Indikator                         :
1.    Mencatat pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang didengarkan
2.    Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam b      eberapa kalimat
3.    Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah

I.              Tujuan Pembelajaran
1.    Siswa mampu mencatat pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang didengarkan
2.    Siswa mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat
3.    Siswa mampu menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah
          

4. Materi Pokok Pembelajaran  

a.    Mendengarkan Sambutan
Dalam kegiatan keseharian, baik di lingkungan sekolah atau masyarakat, Anda tentunya pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai acara. Saat acara dilaksanakan, biasanya ada kata sambutan dari pihak panitia, pejabat pemerintah, ataupun orang yang dihormati. Misalnya, dalam acara kegiatan di sekolah, kepala sekolah atau ketua panitia berkenan untuk memberikan sambutan. Dalam acara resmi tingkat nasional atau internasional pun selalu ada sambutan dari orang/pejabat tertentu. Kegiatan memberikan sambutan disesuaikan dengan situasi saat acara dilangsungkan. Dalam hal ini, seseorang yang memberikan sambutan harus memahami hal-hal apa saja yang dia kemukakan termasuk siapa saja orang yang hadir. Selain itu, perhatikan pula panjang-pendeknya sambutan yang akan kita sampaikan. Jangan sampai sambutan yang kita berikan mengganggu acara inti. Begitu pun bahasa dan gerak tubuh harus menunjang pembicaraan.

b.   Khotbah adalah pidato terutama yang menguraikan ajaran agama. Kegiatan khotbah biasa dilakukan di masjid atau tempat-tempat ibadah lainnya. Khotbah atau ceramah keagamaan termasuk kegiatan berpidato di muka umum. Khotbah biasa dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang agama. Sama halnya dengan sambutan, khotbah yang disampaikan terdiri dari pikiran-pikiran pokok. Tujuan khotbah bisa berisi ajakan melakukan kebaikan, motivasi hidup ataupun beribadah termasuk laranga-larangan bagi manusia.

III.     Teknik Pembelajaran
1.      Model              : Artikulasi
     
2.      Metode            : Demonstrasi, Presentasi, Ekspositori


3.      Pendekatan    : CL dan Keterampilan Proses

       
IV.     Langkah-langkah Pembelajaran
A.    Pendahuluan
                     ii.        Greeting               :    Pembelajaran diawali dengan ucapan salam dan berdoa
                    iii.        Emotional Readiness: Mengkondisikan kelas dengan memeriksa kehadiran         murid.
                   iv.        Motivation            :    Menyampaikan tujuan pembelajaran
                             Memotivasi Peserta didik dengan memberi penjelasan    tentang pentingnya mempelajari materi yang akan disampaikan  serta menggali pengetahuan murid mengenai materi tersebut.
                             Menyampaikan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari   materi tersebut yaitu 75.
                             Menyampaikan metode, model, pendekatan pembelajaran, dan bentuk penilaian materi tersebut.

                    v.        Subject Readiness   : Memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali       ingatan peserta didik tentang kepedulian terhadap lingkungan dan keberanian mengemukakan pendapat.

B.    Kegiatan inti
-       Siswa diminta untuk memikirkan dan merumuskan perbedaan antara mendengarkan dan mendengar.
-       Guru menanyakan kepada siswa  perbedaan /persamaan antara pidato, khotbah, dan sambutan.
-       Siswa mendengarkan pembacaan/rekaman khotbah/sambutan/pidato  bertopik lingkungan.
-       Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pemahaman isi khotbah/sambutan/pidato  yang didengarkannya.
-       Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi pokok-pokok pikiran penting khotbah yang didengar.
-       Siswa  membuat rangkuman isi khotbah yang didengar.
-       Siswa menanggapi  beberapa pernyataan penting  yang terdapat dalam khotbah
-       Siswa mengerjakan Geladi Kelompok:  mendengarkan rekaman khotbah, menjawab pertanyaan, mengidentifikasi pokok-pokok penting,  meringkas/merangkum, dan menanggapi isi khotbah,
-       Guru menyampaikan tugas Geladi Diri: mendengarkan khotbah di luar sekolah baik secara langsung  di  rumah-rumah ibadah atau melalui siaran di media elektronik dan melaporkan hasil simakannya.
-       Siswa menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
-       Siswa menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui

C.   Kegiatan Akhir
i.   Summary        : Kesimpulan
ii.  Positioning      : Reward and Punishment
                               Pemberian tugas/PR
iii. Closing            : Salam


V.      Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran       
A.    Sumber      : Cerdas Berbahasa Indonesia oleh Engkos Kosasih Penerbit Erlangga 2008
                     Bahasa Indonesia 2 oleh Seni Handiyani, dkk Penerbit Grafindo 2012
                     Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Adi Abdul Somad, dkk Depdikbud 2009
B.    Alat dan Bahan      : Artikel khotbah, Power Point
,

VI.     Penilaian
A.      Tipe Penilaian      : Tes  Non Tes

B.      Jenis Tes             : Lisan dan tulisan

C.     Bentuk Tes          :Khotbah

D.     Instrumen Penilaian :

A.     Instrumen Soal
No
 Soal
1.
Buatlah teks khotbah yang bertemakan keagamaan!
2.
Tentukanlah pokok-pokok sambutan dari khotbah yang telah dibuat!

 Kunci Jawaban dan Penskoran
No.
Kunci Jawaban
Skor
1
Tergantung kreativitas murid
50
2
Sesuai teks khotbah yang dibuat
50
                

Jumlah Skor Maksimum
100




B.     Pedoman Penilaian
Nilai =  Jumlah skor yang diperoleh x 100
                     Jumlah skor maksimum              



Mengetahui,                                                                                        Bogor,  Juli 2012
Kepala Sekolah,                                                                                  Guru Mata Pelajaran,




KH. Abdul Kodir N, S.Pd.I                                                               Neti Muliati