Penyesalan
yang tiada berarti
Karya : Helena Parisianne Irianto
Berlari dan terus berlari
Bergerak melingkar dengan kecepatan yang tak pasti
Dengan arah dan percepatan yang tak pasti pula
Mengarungi galaksi nan-megah ini
Di mana aku?
Kupandang kompas emas itu
Jarumnya terus.. Dan terus
berputar tiada henti
Entah mana selatan ataupun utara
Apalagi barat ataupun timur..
Seberkas cahaya tiba-tiba menarikku
Gaya apakah ini? Yang telah menarikku begitu hebatnya
Gaya normal kah?
Entahlah.. Ku pun tak tau jawabannya..
Zaapp.. Listrik dalam otak ku
seketika terbangun
Membentuk gelombang-gelombang
Mungkin ukurannya bagai sehelai benang
Yang hanya dapat diukur dengan mikrometer
sekrup
Gelombang itu..
Melukiskan semua kenangan
Kurindukan semua itu..
Andaikan waktu dapat kuputar kembali
Tak akan pernah kusiasiakan
Tak akan pernah kusepelekan
Semua.. Semua perintah..
Semua tugas.. Darinya..
Ahh.. Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?
Apalah artinya semua itu kini
Tak ada..
Tak ada yang dapat ku lakukan..
Kini hanyalah penyesalan yang tak berarti.. Yang tak kan
pernah usai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar