Didik itulah kata dasar dari semua kata seputar didik. Terlihat mudah namun tidak semudah mengucapkan. Setiap orang membutuhkan pendidikan tidak hanya dari dilahirkan bahkan semenjak dari kandungan sudah dilakukan proses pendidikan.
Kita coba bahas yang pertama mendidik. Mendidik adalah tugas utama kita sebagai orang yang lebih tua dan berpengalaman, meski tidak selalu demikian adanya. Mendidik yakni memberikan arahan, nasihat, panduan tentang apa dan bagaimana seseorang berlaku dalam hidupnya.
Mendidik bayi agar belajar mengenal kehidupan di dunia. Mendidik balita mengetahui cara berjalan, makan, minum, berbicara dll. Mendidik murid SD cara belajar membaca, menulis, berhitung, dst. Mendidik remaja agat tahu bagaimana cara hidup bertanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif. Lantas perlukah mendidik kaum dewasa bahkan manula? Ya, hingga liang lahat sebagai manusia biasa kita perlu diingatkan untuk dididik.
Dididik lebih paham tentang fungsi dan arti kehadiran kita di dunia. Mau ke mana arah jalan yang dipilih untuk hari nanti. Bekal apa yang disiapkan menuju akhirat nanti. Dididik untuk diri, peka, sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain. Hal ini dilakukan oleh pendidik.
Pendidik yang mendidik para terdidik. Waduh....bolak-balik pada kata yang sama, namun dalam maknanya.
Pendidikan yang dijalani dewasa ini, tentu saja masih harus belajar bagaimana mendidik pendidik dalam pendidikan. Namun tentu tidak hanya tanggung jawab pendidik semata, tetapi juga para pengambil keputusan pendidikan di negeri ini. Seperti beban kurikulum, ujian nasional, pendidikan yang lebih merata di seluruh penjuru tanah air, tawuran pelajar, sinkronisasi materi pelajaran dengan kebutuhan tenaga kerja yang siap pakai, dll. Jadi mari kita belajar lagi agar menjadi pendidik yang tidak sekadar mendidik tapi lebih dari itu. Semoga...
Apa yang tertulis semata-mata proses pembelajaran ungkapkan yang ada dalam pikiran jadi sebuah tulisan meski mungkin tanpa makna namun apa yang terekam dalam ingatan dapat muncul ke permukaan. Bukan ingin dimengerti, bukan pula ingin dimaklumi. Biarkan catatan ini jadi ungkap rasa apa adanya.
Flower
Jumat, 09 November 2012
Puisi dari Helena
Penyesalan
yang tiada berarti
Karya : Helena Parisianne Irianto
Berlari dan terus berlari
Bergerak melingkar dengan kecepatan yang tak pasti
Dengan arah dan percepatan yang tak pasti pula
Mengarungi galaksi nan-megah ini
Di mana aku?
Kupandang kompas emas itu
Jarumnya terus.. Dan terus
berputar tiada henti
Entah mana selatan ataupun utara
Apalagi barat ataupun timur..
Seberkas cahaya tiba-tiba menarikku
Gaya apakah ini? Yang telah menarikku begitu hebatnya
Gaya normal kah?
Entahlah.. Ku pun tak tau jawabannya..
Zaapp.. Listrik dalam otak ku
seketika terbangun
Membentuk gelombang-gelombang
Mungkin ukurannya bagai sehelai benang
Yang hanya dapat diukur dengan mikrometer
sekrup
Gelombang itu..
Melukiskan semua kenangan
Kurindukan semua itu..
Andaikan waktu dapat kuputar kembali
Tak akan pernah kusiasiakan
Tak akan pernah kusepelekan
Semua.. Semua perintah..
Semua tugas.. Darinya..
Ahh.. Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?
Apalah artinya semua itu kini
Tak ada..
Tak ada yang dapat ku lakukan..
Kini hanyalah penyesalan yang tak berarti.. Yang tak kan
pernah usai
RPP kelas XI Bahasa Indonesia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA INSAN KAMIL BOGOR
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XI / I
Alokasi Waktu : 2 x 40’
Standar Kompetensi :
1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah
dan wawancara
Kompetensi Dasar :
1.1 Menemukan
pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar
Nilai-nilai Karakter
Bangsa :
Bersahabahat
/komunikatif, kreatif, rasa ingin tahu
Indikator :
1. Mencatat pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang
didengarkan
2. Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam b eberapa kalimat
3. Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau
khotbah
I.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mencatat pokok-pokok isi sambutan atau
khotbah yang didengarkan
2. Siswa mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut
ke dalam beberapa kalimat
3. Siswa mampu menyampaikan (secara lisan) ringkasan
sambutan atau khotbah
4. Materi Pokok Pembelajaran
a. Mendengarkan Sambutan
Dalam kegiatan
keseharian, baik di lingkungan sekolah atau masyarakat, Anda tentunya pernah
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai acara. Saat acara
dilaksanakan, biasanya ada kata sambutan dari pihak panitia, pejabat
pemerintah, ataupun orang yang dihormati. Misalnya, dalam acara kegiatan di
sekolah, kepala sekolah atau ketua panitia berkenan untuk memberikan sambutan. Dalam
acara resmi tingkat nasional atau internasional pun selalu ada sambutan dari
orang/pejabat tertentu. Kegiatan memberikan sambutan disesuaikan dengan situasi
saat acara dilangsungkan. Dalam hal ini, seseorang yang memberikan sambutan
harus memahami hal-hal apa saja yang dia kemukakan termasuk siapa saja orang
yang hadir. Selain itu, perhatikan pula panjang-pendeknya sambutan yang akan
kita sampaikan. Jangan sampai sambutan yang kita berikan mengganggu acara inti.
Begitu pun bahasa dan gerak tubuh harus menunjang pembicaraan.
b. Khotbah adalah pidato terutama yang
menguraikan ajaran agama. Kegiatan khotbah biasa dilakukan di masjid atau
tempat-tempat ibadah lainnya. Khotbah atau ceramah keagamaan termasuk kegiatan
berpidato di muka umum. Khotbah biasa dilakukan oleh orang-orang yang ahli
dalam bidang agama. Sama halnya dengan sambutan, khotbah yang disampaikan
terdiri dari pikiran-pikiran pokok. Tujuan khotbah bisa berisi ajakan melakukan
kebaikan, motivasi hidup ataupun beribadah termasuk laranga-larangan bagi
manusia.
III. Teknik
Pembelajaran
1. Model : Artikulasi
2. Metode : Demonstrasi,
Presentasi, Ekspositori
3.
Pendekatan : CL dan Keterampilan Proses
IV. Langkah-langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
ii.
Greeting : Pembelajaran diawali dengan ucapan salam dan
berdoa
iii.
Emotional Readiness: Mengkondisikan kelas
dengan memeriksa kehadiran murid.
iv.
Motivation :
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memotivasi
Peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi
yang akan disampaikan serta menggali
pengetahuan murid mengenai materi tersebut.
Menyampaikan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari materi tersebut yaitu 75.
Menyampaikan
metode, model, pendekatan pembelajaran, dan bentuk penilaian materi tersebut.
v.
Subject Readiness : Memberikan apersepsi
dengan mengingatkan kembali ingatan peserta didik tentang kepedulian terhadap lingkungan dan keberanian mengemukakan pendapat.
B. Kegiatan inti
-
Siswa diminta untuk memikirkan dan merumuskan
perbedaan antara mendengarkan dan mendengar.
-
Guru menanyakan kepada siswa perbedaan /persamaan antara pidato, khotbah,
dan sambutan.
-
Siswa mendengarkan pembacaan/rekaman
khotbah/sambutan/pidato bertopik
lingkungan.
- Siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan pemahaman isi khotbah/sambutan/pidato yang didengarkannya.
-
Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi
pokok-pokok pikiran penting khotbah yang didengar.
-
Siswa
membuat rangkuman isi khotbah yang didengar.
- Siswa menanggapi beberapa pernyataan
penting yang terdapat dalam khotbah
-
Siswa mengerjakan Geladi Kelompok: mendengarkan rekaman khotbah, menjawab
pertanyaan, mengidentifikasi pokok-pokok penting, meringkas/merangkum, dan menanggapi isi
khotbah,
-
Guru menyampaikan tugas Geladi Diri:
mendengarkan khotbah di luar sekolah baik secara langsung di
rumah-rumah ibadah atau melalui siaran di media
elektronik dan melaporkan hasil simakannya.
-
Siswa menyimpulkan tentang hal-hal yang belum
diketahui
-
Siswa menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui
C. Kegiatan Akhir
i. Summary : Kesimpulan
ii. Positioning : Reward and Punishment
Pemberian
tugas/PR
iii. Closing : Salam
V. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran
A.
Sumber : Cerdas Berbahasa Indonesia oleh Engkos Kosasih Penerbit Erlangga 2008
Bahasa Indonesia
2 oleh Seni Handiyani, dkk Penerbit Grafindo 2012
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Adi
Abdul Somad, dkk Depdikbud 2009
B.
Alat dan Bahan : Artikel khotbah, Power
Point
,
VI. Penilaian
A.
Tipe Penilaian : Tes Non Tes
B.
Jenis Tes :
Lisan dan tulisan
C.
Bentuk Tes :Khotbah
D.
Instrumen Penilaian :
A. Instrumen Soal
No
|
Soal
|
1.
|
Buatlah teks khotbah yang bertemakan keagamaan!
|
2.
|
Tentukanlah pokok-pokok sambutan
dari khotbah yang telah dibuat!
|
Kunci Jawaban dan Penskoran
No.
|
Kunci Jawaban
|
Skor
|
1
|
Tergantung kreativitas murid
|
50
|
2
|
Sesuai teks
khotbah yang dibuat
|
50
|
|
Jumlah Skor Maksimum
|
100
|
B. Pedoman Penilaian
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 100
Jumlah
skor maksimum
Mengetahui, Bogor, Juli 2012
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
KH. Abdul Kodir N,
S.Pd.I Neti Muliati
Langganan:
Postingan (Atom)