Noa, kesayangan kami (1)

Sejak kehadirannya, hari-hari kami jauh lebih berwarna. Suara yang manja mengeong tiap kali tiba di rumah, mulutnya yang dibenturkan ke kaki, tatapannya yang lembut, wajahnya yang lucu, tingkahnya yang di luar dugaan, marahnya bila tak diizinkan main ke luar, tidurnya dengan berbagai gaya, dan masih banyak kenangan indah menyertai kami selama belasan tahun.

Noa, kucing jantan manis nan manja dengan bulu abu-abu putih. Bulu panjangnya menjadi kebanggaannya, bila senang ekornya mengibas-ibas bahagia, mekar seperti kemoceng.
Saat bermain lempar tutup botol, ia begitu gesit mengejar dan membawanya kembali untuk dilemparkan lagi. Jangan tanya kalau ada kardus, plastik, sedotan, atau kertas tingkahnya akan semakin menggila dan membuat kami sering tertawa.

Saat makan menjadi rutinitas bahagia yang lain. Noa termasuk kucing rakus dan semangat untuk urusan makan. Dalam sebulan bisa sekilo lebih makanan kering untuknya. Awal mula masih mau makan yang harganya lebih terjangkau. Namun sejak anakku membelikan makanan bermerk dengan harga lebih tinggi, maka kami beralih ke makanan yang dia inginkan. Ketika sakit yang membuatnya harus dirawat di klinik hewan, kami mengganti lagi dengan makanan kering yang lebih mahal lagi. Namun demi kesayangan kami rela dan berharap Noa tetap sehat dan panjang usia.