Flower

Flower
Flower from Botanical Garden

Sabtu, 20 Juni 2020

Untuk Mas Bowie





UNTUK MAS BOWIE (sebuah pentigraf)

Oleh Neti Muliati
         Di awal perkenalan Mas Bowie jadi panggilan sayang, khusus untuknya. Kesukaanku pada warna biru dan hitam membuatnya rela selalu mengenakan warna itu. Begitu khas melekat  padanya. Ia selalu terlihat kuat, gagah, dan perkasa. Tipe idamanku.  Sejak mengenal  Mas Bowie membuatku tak pernah sendiri lagi. Hari-hari yang biasa sepi melenggang sendiri, kini lebih ceria berdua dengannya. Ia setia menemaniku di setiap aktivitas dari pagi hingga sore, lengket seperti perangko. Mengukir cerita bersama dalam suka duka.

           Mas Bowie rutin mengantar dan menungguku tanpa kecuali. Tak pernah kudengar ia mengeluh sedikit pun meski harus menunggu berjam-jam.  Saat ia merasa lelah, maka bergegas aku menggenggamnya dengan lebih mesra dan hati-hati.  Kurawat dan kudorong semangatnya penuh kasih sayang. Sambil kutepuk-tepuk dia dengan kata-kata yang menghibur.

           Sejak dulu ayah ibu melarang semua anak mereka berpacaran, karena dilarang agama. Maka amarah mereka tak tertahan saat tak sengaja  kutulis status kata-kata mesra akan merawat, memandikan dan mengeringkan Mas Bowie. Sambil tersenyum geli  kujelaskan bahwa  Mas Bowie adalah nama motor kesayangan laksana Mas Boy yang masih belum datang melamarku.


Catatan:
Pentigraf  adalah cerpen tiga paragraf yang diperkenalkan oleh Prof. Tengsoe Tjahjono.

Cerita yang dibuat singkat, ringkas, namun tetap bernilai sastra karena mengubah jalan cerita jadi lebih bermakna dan ada unsur kejutan di akhir paragraf.

Untuk Mas Bowie terdapat dalam buku antologi karya anggota KGPJB (sekarang KPPJB) yang berjudul, "Sepenggal Kisah di Ruang Cipta" Pentigraf yang terbit pada tahun 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar