Flower

Flower
Flower from Botanical Garden

Jumat, 19 Juni 2020

Trak...Trak...Trak...Tung...Tung...Tung


Cerita ini dimuat dalam Buku Antologi Cerita Anak "Untuk Anakku" yang diterbitkan oleh KPGJB (saat itu) pada tanggal 22 Desember 2019



“Trak….trak…trak…tungtung….”  “Trak….trak…trak…tungtung….”
Terdengar suara bambu diketuk-ketuk. “Rakaaaa……berisiiiik……” teriak ibu.
Raka seperti tidak mendengar teriakan ibu.
Ia terus memainkan musik bambu di halaman belakang rumah. Sejak kemarin Raka punya hobi baru. Bermain musik dengan bambu yang diberikan pamannya saat berkunjung ke Desa Sukaweuning Bogor. Alat sederhana namun bisa mengeluarkan bunyi yang cukup nyaring dan berirama. Raka sangat senang karena ia mendapat tugas untuk tampil dalam pentas kesenian dari guru sekolahnya yaitu menampilkan alat-alat musik tradisional khas Indonesia. Maka ketika ayahnya mengajak ke rumah pamannya, Raka langsung menyambut dengan gembira. Namun akhirnya seisi rumah pusing sendiri karena Raka tidak berhenti memainkan alat musik bambu sepanjang waktu, meski baru pulang sekolah.
“Raka…!!!” akhirnya ibu menghampiri.
“Yaaah….ibu….kenapa sih?”Raka menatap ibu setengah kesal….”lagi latihan Bu.”
“Sudah cukup, Nak” kata ibu dengan sabar, “kasihan ayah terganggu istirahatnya.”
“Lho, ayah sudah pulang Bu?” tanya Raka.
“Iya, ayah kurang enak badan, jadi pulang lebih cepat. Tapi…bagaimana mau istirahat dari tadi kamu dipanggil-panggil tidak mendengar,” kata ibu.
“Sudah sana, sholat zuhur dulu, terus makan sama ayah,” sambung ibu sambil tersenyum.
“Tapiii….ayah sudah janji mau ajarkan Raka mainkan alat ini, Bu,” sahut Raka, “Ayahkan jago main alat musik apa pun. Aku ingin seperti ayah, pintar bermain musik.”
“Raka…salat dulu…nanti kita bicara lagi,” tegas ibu. Tanpa membantah lagi, Raka menuruti perintah ibu.
Selesai salat, Raka menghampiri ayah yang terlihat pucat dan lesu. ‘Yaah…kenapa…?” Ayah punya janji lho sama Raka…,” kata Raka sambil mencium tangan ayah.
“Iya…ayah tahu…tapi kamu sudah mulai terlatih Ka,” kata ayah dengan senyumnya.
“Sudah Raka…nanti kita bicarakan lagi, ayo makan…” tegas ibu.
Selesai makan, ayah berkata,” Raka karena ayah sedang sakit, bagaimana kalau berlatih alat musiknya sendiri dulu, kedengarannya sudah mulai berirama dan enak didengar. Hanya tinggal latihan lagi, ikuti melodi dan perhalus ketukannya.”
“Ayah yakin kamu pasti bisa,” lanjut ayah sambil memberi semangat dengan jempolnya.
Mendapat semangat dari ayah, Raka tersenyum dan minta izin untuk berlatih kembali.
Awalnya ibu merasa keberatan karena ayah harus istirahat tapi melihat semangat Raka, akhirnya ibu mengganggukan kepala. Dan kembali terdengar suara, “Trak….trak…trak…tungtung….” Trak….trak…trak…tungtung….”
Hari yang dinantikan Raka pun tiba. Ia tampak sangat senang dan bersemangat. Dengan ceria ia menceritakan pada ayah ibunya bagaimana penampilannya di sekolah tadi. Alat musik bambu yang sederhana namun membawa keceriaan bagi Raka. Apalagi semua guru dan teman-teman di sekolah ternyata sangat menyukai alat musik yang dimainkan Raka. Ayo siapa yang bisa menebak, apakah nama alat musik dari bambu yang dimainkan Raka dengan ceria?
Description: Hasil gambar untuk calung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar